Kamis, 12 Januari 2012


Nama :Ashar udhi artanto
NIM :118000022     

                                    Cinta Nia
            Indahnya dunia di hiasi cinta, cinta pada tuhan,orang tua dan terakhir pada kekasih.cinta memang indah,tapi tak selamanya,cinta juga bisa membunuh kita. Kisah ini menceritakan seorang gadis yang dihianati cintanya oleh kekasihnya.
          Pagi yang cerah ini nia terbangun dari tidurnya,suara sepasang burung kutilang saling bersahutan di pohon jambu di taman dekat cendela kamarnya.tok..tok..tok.. suara ketukan dari pintu kamarnya terdengar berulang kali.
“nia ayo bangun nak udah siang” suara mamanya terdengar keras.
“iya ma nia sudah bangun”
“ cepat mandi biar nggak terlambat lagi kayak kemarin”
“iya ma nia mandi”.
Seperempat jam nia keluar kamar.
”ma sarapannya sudah ada belum??”
“itu lo sudah di atas meja makan”
“oke deh”
Di ruang makan sudah ada papanya yang lagi sarapan rupanya.
“ rakus amat sih pa makannya?” goda nia kepada papanya.
“ ya rakus lah,dari kemarin malam nggak makan”
“ya jelas nggak makan pa.kan  papa lagi tidur.hehehe”
“ hehehe kamu bisa saja nia”
“yaiya lah pa anaknya siapa dulu dong!!”hehehe.
“ yaudah papa berangkat dulu sayang”
“oke pa hati-hati”
Papa nia adalah seorang guru sekolah dasar di salah satu SD di kecamatan.
Dengan lahap nia menyantap nasi goreng buatan mamanya tadi.
“ma nia berangkat dulu ya?”
“iya hati-hati sayang”
 Sesampainya di sekolah nia langsung menghampiri dito di kelas XI ipa A.dito adalah pacar nia,mereka berpacaran sudah hampir setahun. Nia  ingin memberikan sesuatu ke dito. Karena hari ini adalah hari ulang tahun dito yang ke 16.
“sayang aku ada sesuatu buat kamu”
“apa’an sayang?”
di bukalah bingkisan yang dari tadi di genggam nia.
“aah terima kasih sayang atas hadiahnya,so sweet”
Jam tangan yang backgroundnya foto mereka berdua lagi tersenyum. Bel tanda masuk telah berbunyi mereka siap menerima pelajaran. Waktu pelajaran si dito menampakkan wajah ceria.senang sekali dia mendapat hadiah dari nia.
          Bel pulang berbunyi. Dito bergegas menuju kelas nia,diajaknya nia jalan-jalan ke suatu tempat perbelanjaan.betapa senang hati nia sa’at itu. Di tengah kegembiraan mereka berdua dito di kejutkan nia yang dadanya sakit. “ aduh dadaku sakit dit “
“kenapa sayang ? “
“nggak tau dit,aduh..”
“gimana nih, kamu duduk aja sayang, aku belikan air sebentar ya”
“iya dit,tapi sudah agak mendingan kok,sakitnya Cuma sebentar”
“bener?udah gak apa-apa?”
“iya dit.ayo kita lanjutin jalan-jalannya”
“oke sayang..kita nonton film yuk!!”
“ayo “
seusai nonton film di bioskop mereka berdua bergegas pulang.
“huh capek dit tapi seru”
“iya nia,kamu hari ini seneng kan jalan sama aku?”
“senang banget sayang,terimakasih ya sayang hari ini aku happy banget”
“iya sayang,kapan-kapan aku ajak lagi. Ya udah nia aku pulang dulu udah sore”
“oke dit.hati-hati ya sayang!”
“oke.bye bye”
dito menghidupkan mesin motornya dan pergi menjauh dari nia.
          Malamnya nia asyik belajar fisika sambil mendengarkan musik,karena besok ada ulangan fisika dari pak hartono.halaman demi halaman buku di buka. tiba-tiba nia meringis kesakitan merasa dadanya sakit lagi. “aduh kenapa dadaku sakit lagi sih?” bertanya pada dirinya sendiri. Akhir-akhir ini nia sering mengalami hal serupa.entah kenapa nia jadi begitu,nia akhir-akhir ini nia sering mengalami hal serupa.entah kenapa nia jadi begitu,tetapi nia menyembunyikannya dari siapapun.nia tidak berani bilang ke orang lain,termasuk ibunya sendiri. Malam sudah larut nia lalu memejamkan mata,di dalam tidurnya nia bermimpi akan pergi jauh dari keluarganya,dari dito dan dari teman-teman yang di sayanginya. waktu menunjukkan pukul setengah tiga pagi dia terbangun dari tidurnya. “ ya tuhan pertanda apa ini ”. dia merenung sejenak dan tidak bisa tidur.akhirnya dia membuka buku fisika dan mempelajarinya kembali.
          Pagi ini nia berangkat lebih awal .nia berangkat di antar ayahnya,tetapi kalau pulang selalu di antar dito. Suasana ulangan pagi ini berjalan tenang,tidak ada suara membisingkan di ruangan kelas. Nia mengerjakan ulangan dengan mudahnya,dia termasuk siswi yang pandai di kelasnya,ia selalu mendapat nilai akhir yang memuaskan. Selesai ulangan dia istirahat bersama tika dan dito di kantin sekolahan.tika adalah sahabat nia dari kelas satu SMA. Tiba-tiba rasa sakit itu datang kembali.tapi dia menahannya karena dia tidak mau tika dan dito sampai tahu. “ kamu kenapa nia kok kelihatannya menahan sesuatu ?” tanya tika
“lho kenapa sayang?” sahut dito.
“ah nggap apa-apa kok”
“ yang bener nia?” tanya tika
“iya beneran gak apa-apa kok,kita pesan makanan yuk,aku mau mie ayam”.
          Pulang dari sekolah nia di antar sama dito.”makasih dit,nggak mampir dlu? Di rumah lagi sepi nih,mama lagi keluar ni dit tinggal mbok minah aja di rumah”
“ah iya makasih sayang lain kali aja,lagi buru-buru jemput mama ni”
“emangnya mama kamu dimana dit?”
“ di rumah tante ana sayang”
“ ow ya udah,ati-ati sayang”
“bye-bye”
Dito bergegas pergi.tapi dito bukannya menuju rumah tante ana melainkan ke sekolah menjemput tika. Diam-diam dito dan tika menjalin hubungan tanpa sepengetahuan ana. Sungguh malang nasib ana.
“haduh lama beud sih dit?”
“iya ma’af tik,padahal tadi ngebut lo”
“ya udah kita mau kemana ni? Jalan-jalan ke mall yuk?”
“oke”.
          Di sisi lain nia di rumah menunggu mamanya pulang. Tok tok tok terdengar suara ketukan dari arah pintu. “oh mama sudah pulang?”
“ iya sayang”
“dari mana aja ma?”
“dari rumah tante ana sayang”
“lho sama donk,mamanya dito juga ke rumahnya tante ana ma”
“ lhoh apa iya sayang?perasa’an dari tadi mamanya dito nggak ada tuh di rumah tante ana”
“ lho yang bener ma?,jadi dito bohongin aku donk ma”
“ emangnya dito bilang apa sayang?”
“ tadi dito bilang sama nia katanya mau jemput mamanya di rumah tante nia ma”
“ wah ya di tanya aja sama anaknya sayang”
“iya ma entar aku tanya aja anaknya”
nia menuju kamar mengambil hand phonenya.dia menelpon
adit yang sa’at itu sedang bersama tika. suara handphone dito berbunyi.
“hallo sayang ada apa?”
“dit kamu sekarang dimana?”
“aku lagi di rumahnya tante ana nia”
“bohong! Kok rame sih?”
“ iya ini lagi di pinggir jalan “
“aku nggak percaya sama kamu”
“kok gitu sih?”
“iya.mama aku tadi dari rumahnya tante ana tapi mama kamu nggak ada disitu.kamu bohong ysa sama aku?”
“emmm iya ma’af sayang.ma’afin aku”
“kenapa sih kamu harus bohong dit? Kamu lagi dimana sekarang?”
“aku lagi di rumah teman aku nia”
“ngapain?”
“temanku lagi sakit,aku ini lagi menjenguknya”
“ya udah,tapi kenapa sih kamu harus bohong dit?”
“iya ma’af sayang”
“ya udah deh,aku ma’afin.tapi jangan di ulangi lagi ya”
usai menelpon dito dada nia sakit lagi.tapi itu tidak berlangsung lama.
          Di sisi lain dito dan tika bernafas lega karena nia tidak bertanya yang macam-macam.
          Hari ini seperti biasa nia berangkat pagi-pagi,sesampainya di sekolah dia menceritakan kejadian itu kepada tika.tapi dalam hati tika merasa bersalah.
          pulang sekolah nia pulang duluan.
”dit aku pulang duluan ya?”
“iya sayang,aku juga mau pulang kok,ya udah hati-hati”
“iya kamu juga”
tetapi dito tidak langsung pulang.Secara diam-diam dito mengantarkan tika pulang.
”tik ayo naik”
“ok dit”
mereka melaju menuju rumah tika yang lumayan jauh dari sekolahan.
“dit nggak mampir dulu?”
“ow iya donk sayang”
“ayo masuk”
mereka pun masuk beriringan.mereka di dalam rumah mesrah-mesrahan seperti sudah jadi pacar beneran.
          sedangkan di rumahnya nia teringat kalau dia tadi tidak mencatat salah satu mata pelajaran di kelas.dia berniat ke rumahnya tika untuk meminjam buku catatan. Pergilah dia menuju rumah tika dengan motor kesayangannya. Tiba di depan rumah tika dia kaget betapa tidak,di depan rumah tika ada motor dito.
kebetulan pintu rumah tika di biarkan terbuka.betapa terkejutnya nia melihat pacarnya sedang memeluk sahabat dekatnya.. “dito.. tika.. kalian..” seketika itu nia merasa jantungnya teramat sakit dan terkapar di depan pintu.
“tika kamu kenapa?” dito dan tika berlarian menuju nia.
“sayang bangun,sayang kamu kenapa?”
“nia bangun donk,dit nia kita bawa ke rumah sakit aja”
“iya tik”
          sampai di rumah sakit nia langsung dibawa ke salah kamar iccu dan di tangani salah satu dokter, tak lama kemudian mama dan papa nia ke rumah sakit.
“dit nia kenapa?” sambil berlinangan air mata.
“saya tidak tahu tante,tadi di rumah tika dia kaget terus pingsan sambil memegang dadanya”
“kok bisa begitu sih dit?”
“dito kurang tau tante”
papa nia menyahut “udah lah ma tenang dulu”.
“tapi nia pa kenapa?”
“tenang ma dokter pasti mengatasinya kok”
tidak lama kemudian dokter keluar dengan tubuh agak lemas.
“dokter anak saya bagaimana dokter?”
“ma’af bu,anak ibu tidak tertolong lagi,dia menderita penyakit jantung koroner sudah lama”
“apa dokter?” mama nia pingsan.
papa nia menyahut “kok bisa begitu dokter?,selama ini dia tidak bilang apa-apa kepada kami”
          di pojok ruangan dito menangis menyesalkan kejadian tadi.dia merasa sangat bersalah dengan apa yang terjadi.
          di pemakaman nia dito merenungkan semua kesalahan yang di perbuat olehnya “ nia sayang ma’afkan aku,mungkin aku tidak akan mema’afkan diriku sendiri,aku hanya bisa mendoakan kamu dari sini,semoga kamu tenang di sisi tuhan,selamat tinggal sayang,aku disini akan selalu merindukanmu.i love you”



TERIMA KASIH  
        


by, ashar udhi artanto